Jumat, 26 Juni 2020

Antrian mengindari covid vs Antrian menjemput covid 



Antrian merupakan hal yg terkadang merupakan tolak ukur dari disiplin atau tidaknya seseorang dalam beraktivitas. Ternyata di negara-negara maju dan berkembang sikap antrian memang benar-benar menjadi kebiasaan yang tidak bisa dihilangkan, kita sebut saja negara jepang yang mana kehidupan nya tidak terlepas dari sikap disiplin yang tinggi apalagi terhadap kata ANTRIAN, antrian bagi mereka sudah merupakan budaya turun temurun untuk semua kalangan dan umur, jadi tidak heran untuk negara tersebut (Jepang) memiliki disiplin yang tinggi terhadap hal-hal yang lainnya. Berbanding terbalik dengan negara kita yang hanya memiliki empati dan rasa malu yang sangat tinggi yang memiliki jiwa dan kesadaran untuk ANTRIAN. 

Baiklah disini kita tidak terlalu membicarakan negara mana yang memiliki sikap antrian terbaik maupun terburuk dimasa pandemi covid ini, namun disini kita membicarakan sejauh mana kedisiplinan kita untuk ANTRIAN, apakah antrian untuk menghindari covid atau justru antrian kita untuk menjemput covid.
Dimasa pandemi covid ini pemerintah telah memberikan protokol kesehatan untuk beraktivitas agar masyarakat terhindar dari covid. Lagi-lagi budaya antrian ini juga sudah diatur oleh pemerintah untuk tertib dan membatasi jarak agar terhindar dari covid. Lagi-lagi nih.. Budaya antrian yg diatur oleh pemerintah sesuai protokol kesehatan apakah dapat kita jalankan dengan mudah atau sebaliknya (tanya hati masing-masing), kalau mudah sih tidak masalah berarti kita telah memiliki jiwa dan budaya untuk bersikap Antrian jauh sebelum protokol kesehatan ini diberlakukan, permasalahannya jika kita berat untuk mematuhi untuk budaya antrian ini maka siap-siap antrian kita untuk menjemput covid karena terpapar dengan jarak yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan.
Saat kita melihat angka pasien covid yang terpapar dan banyaknya korban jiwa akibat pandemi covid ini kita memberontak dan berkata-kata pemerintah kurang inilah, pemerintah kurang itulah, lah kita sendiri ngapaian? Sudahkah kita antrian sesuai protokol.
Jika kita turun kelapangan mata ini dan hati ini memberontak, seandainya kita dulu-dulu memiliki disiplin dan budaya antrian yang baik maka protokol kesehatan ini merupakan bukan hal yang baru bagi kita, dan tidak akan terjadi lonjakan kasus covid yang sangat tinggi akibat salah satu sikap kecil yang kita abaikan.
Saatnya new normal yang akan menghiasi budaya kita untuk masa akan datang, bersikaplah dan budayakan lah antrian baik.